Saat menjalani rutinitas harian, seringkali kita dihadapkan pada keputusan bagaimana memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan(needs) dan keinginan (wants) merupakan idea yang penting dalam pengelolaan keuangan yang stabil. Sangat penting bagi kita untuk punya pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara keduanya supaya dapat mengelola anggaran dengan bijak dan mencegah situasi finansial yang tidak diinginkan.
Pengetahuan antara Kebutuhan dan Keinginan
Kebutuhan atau keperluan adalah hal-hal yang diperlukan oleh manusia demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan. Ini adalah bagian dasar yang harus dipenuhi agar kita dapat berjalan secara layak. Sebagai ilmu, kebutuhan primer manusia terdiri dari tiga komponen utama: sandang, papan, dan pangan. Kebutuhan ini tidak dapat diabaikan, sebab tanpa mereka, kita akanlah tertarik dalam beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, hasrat atau keinginan adalah hal-hal yang diinginkan oleh seseorang, tetapi tidak selalu penting untuk kelangsungan hidup. Keinginan cenderung lebih berkaitan dengan keselesaan, hiburan, atau prestise. Dalam hakikatnya, keinginan merupakan tambahan dari keperluan dan bisa berbeda dari satu individu ke orang lain.
Pentingnya Memahami Perbedaan
Bersumber dari blog Manasuka.id, banyak waktu, ketidakjelasan dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan dapat mengakibatkan situasi finansial yang rumit. Jika kita tidak hati-hati dalam mengelola pembelanjaan yang utama, kita mungkin mungkin menganggap semua hal sebagai keperluan dan mengabaikan budget yang ada. Situasi ini dapat mengarah pada hutang yang tidak terkendali dan ketidaknyamanan emosi terkait keuangan.
Menentukan Kebutuhan atau Keinginan untuk Sesuatu
Untuk dapat mengelola keuangan dengan baik, kita sebaiknya mengasah ketrampilan untuk menilai apakah suatu perkara adalah kebutuhan atau keinginan. Suatu cara untuk melakukannya adalah dengan menganalisis apakah kita dapat bertahan tanpa barang atau jasa tersebut selama waktu yang ditetapkan, misalnya sebulan penuh. Jika kita merasa tidak bisa melakukannya, maka itu mungkin merupakan keperluan.
Namun, terdapat situasi situasi yang membingungkan di mana perbedaan antara kebutuhan dan keinginan tidak selalu nampak. Misalnya, bagi seseorang dalam beberapa profesion, seperti pengacara atau asset manager, memiliki pakaian dengan merek mewah bisa dipandang sebagai kebutuhan karena mampu memengaruhi citra profesional mereka. Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan konteks dalam mengidentifikasi apakah suatu hal termasuk keperluan atau hasrat.
Kesimpulan
Memahami beda antara keperluan dan hasrat sangat signifikan dalam mengurus finansial dengan efektif. Kita sebaiknya memiliki pandangan yang akurat tentang yang sesungguhnya dibutuhkan untuk hidup dan cara mengendalikan prioritas pengeluaran. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat menghindari masalah finansial yang dapat mempengaruhi stabilitas finansial dan berujung pada gaya hidup yang lebih teratur dan makmur. Jadi, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah dapat memisahkan antara keinginan dan kebutuhan? Selalu diingat, kebijakan dalam mengelola keuangan memiliki efek jangka panjang yang penting pada gaya hidup pribadi.